Background
Saat ini, ranah produksi kebudayaan sedang menghadapi perubahan besar yang belum pernah diduga sebelumnya. Kini adalah saat dimana akumulasi pengetahuan sebagai produksi kebudayaan tersebar luas dan difasilitasi melalui beragam bentuk media dan menjadi bagian dari fakta umum yang siap sedia untuk diakses oleh amatan publik. Dalam situasi seperti ini, tantangan yang dihadapi produser kebudayaan dalam upayanya menciptakan sesuatu yang terlihat ‘otentik’, ‘orisinal’, dan ‘baru’ semakin menguat. Produksi inovatif budaya digital juga memperkenalkan kembali debat klasik dari kepemilikan/penciptaan dalam ketertarikan kolektif, khususnya di tengah semakin intensnya kolaborasi baik di jaringan lokal maupun global.
Today fields of cultural production are facing unprecedented major changes. This is the time when the accumulation of knowledge as cultural products are widely spread and mediated through various forms of media, and become parts of common facts readily accessible to public scrutiny. In such situation, the challenges faced by cultural producers in order to create something that is perceived as ‘authentic’, ‘original’, and ‘new’. Innovative digital cultural productions has also (re-)introduce the classic debates of ownership/authorship into collective interests, particularly amidst intensifying collaborations in both local and global networks.